tag:blogger.com,1999:blog-90700085467687881892024-03-05T08:26:43.149-08:00Batik bagus!Will tell you where the best batik producers and quality ..Unknownnoreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-4817534437870097702011-07-21T01:41:00.001-07:002011-07-21T01:53:31.511-07:00Proses Pembuatan Batik Tulis LasemMau tahu cara membuat Batik Tulis Lasem? Pada dasarnya, pembuatan Batik Tulis Lasem prosesnya hampir sama dengan pembuatan batik tulis di daerah lain.<br />
<br />
Batik Tulis Lasem Tiga Negeri<br />
<br />
Untuk menghasilkan Batik Tulis Lasem Tiga Negeri, yakni Batik Tulis Lasem yang berwarna dominan: merah, biru, dan soga/coklat, langkahnya sebagai berikut:<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
1. Di ketel 7 hari<br />
<br />
2. Di komplongi,<br />
yakni dipukuli dengan menggunakan alat pemukul dari kayu.<br />
<br />
Tahap no.1-2 adalah tahap persiapan. Tujuannya untuk merapatkan pori-pori kain agar hasil pembantikan dan pewarnaan bisa maksimal. Kami tetap melakukan tahap persiapan kain ini, meski sekarang banyak pembatik yang tidak melakukannya lagi karena alasan efisiensi waktu dan biaya.<br />
<br />
3. Di pola<br />
<br />
4. Di lengrengi<br />
<br />
5. Diberi isen-isen<br />
<br />
6. Di terusi<br />
<br />
7. Di tembok I dengan cairan lilin/wax (malam)<br />
untuk kelak berwarna putih<br />
<br />
8. Di wedel dengan warna biru muda<br />
<br />
9. Di celup warna merah<br />
<br />
10. Di tembok II pada warna merah<br />
<br />
11. Di celup dengan warna coklat/soga (nyoga)<br />
<br />
12. Di tembok III pada warna coklat/soga<br />
<br />
13. Dicelup dengan warna biru (mbironi)<br />
<br />
14. Di lorot,<br />
yakni direbus dengan air mendidih<br />
untuk menghilangkan lilin penutup<br />
<br />
15. Dicuci<br />
<br />
16. Dijemur<br />
<br />
17. Di kemplongi,<br />
yakni dipukuli dengan pemukul dari kayu<br />
<br />
18. Dikemas<br />
<br />
19. Dijual atau pakai sendiri.<br />
<br />
Oke,begitulah cara membuat Batik Tulis Lasem. Prosesnya lebih rumit dibanding membuat batik cap atau printing. Wajar akhirnya jika satu Batik Tulis Lasem diselesaikan dalam waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu. Bahkan ada satu Batik Tulis Lasem yang diselesaikan dalam waktu beberapa bulan.<br />
Jadi, maklum juga jika harganya lebih tinggi dibanding batik cap dan printing. Namun Anda pasti puas karena Batik Tulis Lasem memiliki nilai artistik estetik yang lebih sempurna dan ekslusive.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-64453088544161204802011-07-21T01:38:00.001-07:002011-07-21T01:54:17.114-07:00Ciri khas berdasarkan warnaKonon ciri khas batik lasem adalah warna merah yang berbeda dari warna serupa batik dari daerah lain. Pewarnaan penting pada batik lasem sehingga penamaannya dihubungkan dengan jenis atau komposisi warnanya. <br />
<br />
Bang Bangan<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi merah<br />
<br />
Biron:<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi Biru<br />
<br />
Bang Biron<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi Merah dan Biru<br />
<br />
Es The<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi Biru/Hijau +Soga/Coklat<br />
<br />
Tiga Negeri<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi Merah+Biru/Hijau+Soga/Coklat<br />
<br />
Empat Negeri<br />
Batik Tulis Lasem berwarna kombinasi Merah+Biru/Hijau+Soga/Coklat+Ungu (violet)<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Warna merah darah ayam dari Batik Tulis Lasem terkenal indah.<br />
Konon tidak bisa ditiru oleh pembatik daerah lain,<br />
sehingga Lasem menjadi tempat pencelupan warna merah darah<br />
untuk batik-batik dari daerah lain.<br />
<br />
Dulu saat membuat Batik Tulis Lasem Tiga Negeri<br />
pencelupan warna merah di Lasem, Biru di Pekalongan, dan Sogo/Coklat di Solo.<br />
<br />
Sehingga wajar jika harga Batik Tulis Lasem Tiga Negeri menjadi lebih mahal, karena proses pembuatan motif lebih rumit, modal lebih besar, dan memerlukan waktu lebih lama.<br />
<br />
Namun demikian, banyak kolektor memburu Batik Tulis Lasem Tiga Negeri, terutama bermotif klasik, karena bernilai artistik estetik tinggi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-26091121419622244572011-07-21T01:35:00.000-07:002011-07-21T01:52:34.167-07:00Terbang Bersama Batik LasemSore itu orang-orang berkumpul di ruang tamu yang penuh kain mori putih yang baru digambari malam (sejenis lilin untuk membatik), kain batik setengah jadi, sampai kain batik dalam karung siap kirim. Seperti yang rutin terjadi sehari-hari, saat itu buruh batik menunggu pembagian upah.<br />
Saat seperti itu adalah saat yang membahagiakan bagi Santoso Hartono, pemilik usaha batik lasem ”Pusaka Beruang”. Wajah para pekerja berbinar menerima hasil jerih payahnya. Meski bukan industri pabrikan, saat ini tercatat 754 tenaga kerja terlibat dalam usaha batik lasem milik Santoso. ”Jika tak berani memberi makan orang (lain), apa artinya kerja?” kata penerima penghargaan Upakarti Jasa Pelestarian saat itu.<br />
Para pekerja tersebut dibayar dengan sistem borongan berdasarkan pencapaian mereka hari itu. Sekitar Rp 5 juta-Rp 7,5 juta per hari mesti disiapkan Santoso untuk pembayaran upah. Tak ada lagi cerita buruh yang hanya dibayar Rp 4.000 per hari sebagaimana terjadi tahun 1990. ”Sekalipun buruh, mereka harus hidup layak,” kata Santoso.<br />
Tidak semuanya bekerja di rumah, sekaligus tempat usaha, Santoso di Jalan Jatirogo, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sekitar 40 orang bekerja di bengkel kerja di kawasan Karasjajar, Kecamatan Pancur—sekitar 4 kilometer dari kediaman Santoso di Jatirogo. Di situ berdiri bangunan sederhana untuk menampung para pembatik. ”Industri makin mendekat ke desa, tempat tinggal para pembatik,” kata Santoso.<br />
Sentra batik di Rembang adalah Kecamatan Pancur, Pamotan, dan Lasem. Masing-masing kecamatan punya ciri khas. Penduduknya memiliki keahlian tersendiri dalam membatik.<br />
Santoso juga turut menggulirkan ide mempromosikan batik lasem sekaligus pelestarian bangunan cagar budaya. Tempat pemasaran yang berada di jalan pantai utara Rembang- Lasem itu bernama Griya Batik Lasem. Bangunan kuno yang didirikan tahun 1800-an tersebut pernah dipakai untuk Kawedanan Lasem. Saat ini bangunan itu menjadi pusat pemasaran batik lasem para pengusaha kecil menengah yang bergabung dalam Koperasi Batik Lasem.<br />
”Selama ini perajin tersebar di daerah pedalaman Rembang sehingga pembeli kesulitan mengakses produk-produk perajin,” kata Santoso. Dengan adanya pusat pemasaran di pantura, dia berharap mampu ”mencegat” pembeli luar kota yang melalui jalur itu.<br />
<b> Generasi ketiga</b><br />
Santoso merintis usahanya Maret 2005 dengan hanya empat pekerja saja. Ia memang mengenal batik sedari kecil. Anak kedua dari enam bersaudara pasangan Tirto Hartono (Ang Tjay Gwan)-Sri Endah Wahyuningsih (Djie Frieda) ini generasi ketiga pembatik di keluarganya. Namun, sekalipun karya keluarganya laku sampai ke Jawa Timur, bahkan Sumatera, usaha mereka tidak tergolong besar. ”Kalau tidak salah, sudah tutup sejak 1980-an,” kata Santoso.<br />
Usaha batik kala itu memang tidak cukup menguntungkan. Belitan tengkulak yang menjadikan keuntungan amat tipis, hanya Rp 1.500 per potong. Pengusaha batik tiarap. Buruh batik megap-megap dan akhirnya batik lasem pun terkapar di dasar.<br />
Lulus sekolah menengah atas, Santoso muda merantau ke Jakarta. Beragam pekerjaan dijalani, termasuk mengumpulkan plastik bekas pembungkus mi instan. ”Saya pernah mengalami gajian Rp 45.000 per bulan,” kenangnya. Saat itu dia bekerja di sebuah perusahaan mebel ternama di Cibinong.<br />
Tahun 1999, Santoso memutuskan pulang ke Lasem. Menikah pada tahun 2000, pasangan Santoso-Andriana masih mencoba beragam pekerjaan, mulai dari pengepul palawija sampai jual beli tembaga.<br />
Titik balik terjadi tahun 2005, ketika Santoso ikut pelatihan batik Dinas Perindustrian Kabupaten Rembang. Bermodal pinjaman Rp 15 juta, Santoso memulai usahanya. ”Perjudian” pertama terjadi Maret 2005 ketika Santoso mengikuti pameran di Jakarta. Hasilnya? ”Cuma dapat Rp 475.000,” katanya tertawa.<br />
<a name='more'></a><br />
Namun, itulah awal. Pesanan kemudian mengalir. Pengalaman itu membuat Santoso terhitung rajin berpameran, sekalipun butuh minimal Rp 17,5 juta untuk sekali pameran di Jakarta. ”Tetapi dampaknya jangka panjang,” katanya.<br />
<b>Inovasi</b><br />
Keunggulan batik lasem adalah murni batik tulis, tanpa teknik colet atau celup sebagaimana dipraktikkan di banyak sentra batik di daerah lain. Selembar kain batik lasem bisa dihargai Rp 100.000-Rp 700.000.<br />
Sekalipun kondisi sekarang relatif lebih baik, Santoso berharap pemerintah terus menggairahkan industri batik, semisal dengan tetap mempertahankan kewajiban berseragam batik bagi pegawai negeri. ”Ibaratnya, gunung boleh digali, laut boleh dikuras, hutan boleh ditebangi, tapi batik tetap jalan,” kata Santoso yang kini hanya sanggup dua tiga jam membatik. Waktunya lebih banyak tersita untuk mengelola usahanya.<br />
Bagi pengusaha batik, untuk dapat bertahan, kuncinya terletak pada inovasi dan pengembangan kualitas ataupun menggenjot kuantitas. Inovasi mutlak diperlukan karena tantangan semakin berat. Misalnya saja, gempuran kain printing bermotif batik lasem yang harganya hanya separuh batik lasem asli.<br />
Bagi Santoso, dinamika tidak berarti mengabaikan pakem. Kiatnya, warna khas batik lasem—semisal merah marun, biru, coklat, dan ungu— tetap dipertahankan. Namun, motif tetap harus dinamis. Beberapa motif batik lasem yang terkenal adalah kendiri ukel, latohan abangan, parang sekar es teh, lasem sekar jagat, lasem pasiran, dan lasem lerek lung-lungan. Bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Rembang, Santoso berupaya mematenkan 20 motif batik dari 200 motif yang ada.<br />
Di tengah kebangkitan kembali usaha batik lasem, generasi pembatik makin tua. Santoso pun memikirkan regenerasi. Santoso menggelar pelatihan batik bagi anak-anak setahun sekali. Pelatihan yang merupakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Rembang itu kerap disebut ”Sekolah Bocah Canting”. Biasanya digelar di belakang Griya Batik Lasem. ”Saya mempunyai keinginan, pemerintah bekerja sama dengan pengusaha batik membina anak-anak, terutama yang putus sekolah, menjadi generasi penerus batik lasem,” katanya.<br />
Didukung sebuah bank nasional, dia membuka Batik Village Area di Dusun Ngropoh, Desa Pancur, Kecamatan Pancur, Rembang, 9 Februari 2011. Semua itu dijalankannya dengan impian agar para pengusaha batik lasem maju bersama dan para pembatik tetap terpenuhi kesejahteraannya.<br />
Bukan jalan yang mudah. Tidak semua orang sepaham. ”Tetapi, kalau tidak dilakoni, mana tahu kita hasilnya?” kata Santoso.<br />
<br />
<span class="short_text" id="result_box" lang="en"><span class="hps" title="Klik untuk terjemahan alternatif">Source</span><span class="" title="Klik untuk terjemahan alternatif">:</span> kompas</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-19746974309934748662011-07-19T22:13:00.000-07:002011-07-21T01:09:52.280-07:00Produk-produk<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiu8-zLspe9yo4yjuD86UNtpwY-zK9iVznY_6DwOTKAj0jb4H2arwxYHvjPyrZ0E6LEEHBRgAESydhMl0rY7ei-cavK0WOZFMTMKJLTmExLjPdnxSryo3jbhfgFpIxAELP5e51xiRuQ4/s1600/Sarong+Kendoro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiu8-zLspe9yo4yjuD86UNtpwY-zK9iVznY_6DwOTKAj0jb4H2arwxYHvjPyrZ0E6LEEHBRgAESydhMl0rY7ei-cavK0WOZFMTMKJLTmExLjPdnxSryo3jbhfgFpIxAELP5e51xiRuQ4/s320/Sarong+Kendoro.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"> Sarong Kendoro</div><div style="text-align: center;">Material Prima <br />
<br />
IDR 195,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com</div><div style="text-align: center;"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaJ2PVtGMDFb7HM8JjMFSPB1j9sGFY1_koKxuNQhlyPDpOi4I8Bkn5CzguNivIQLhvtFh1rt074iMs2e6EMLjw9nipyRI1mloZK_HNojRZMdpYmmJ3TtYeh7LUtEHcYKp7fV0s-eP73Y0/s1600/Sarong+Tiga+Negeri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaJ2PVtGMDFb7HM8JjMFSPB1j9sGFY1_koKxuNQhlyPDpOi4I8Bkn5CzguNivIQLhvtFh1rt074iMs2e6EMLjw9nipyRI1mloZK_HNojRZMdpYmmJ3TtYeh7LUtEHcYKp7fV0s-eP73Y0/s320/Sarong+Tiga+Negeri.jpg" width="320" /></a></div>Sarong Tiga negeri<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 190,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgruFx11R0eyYJu-KS6lIcJK9CtAF6eMx0HE9j2Dyz79v4mn_xYjiBXWkiCRYWeMst2PJcgyeMiYlmA0ZvGvTo98rZdxwPhYwnb4crfZ_EXr6_XXrBH5YOCcJguoglJgO5nVK92qBEC0/s1600/Satu+warna+Biru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgruFx11R0eyYJu-KS6lIcJK9CtAF6eMx0HE9j2Dyz79v4mn_xYjiBXWkiCRYWeMst2PJcgyeMiYlmA0ZvGvTo98rZdxwPhYwnb4crfZ_EXr6_XXrBH5YOCcJguoglJgO5nVK92qBEC0/s320/Satu+warna+Biru.jpg" width="320" /></a></div> Satu warna Biru<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 245,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdWnKQ8fCTSQnaFf6Ht1u6Quq6wciHcY7Zg396BmZyWuEHWSmTmyr1A6OgtLZ6kP0vdRJ9yzD_4Vr-9cqsC_kNnHZd0eurjAvihsngFu-SUymv201cep_koqQZ628B01cQZqs-g7Lpgu0/s1600/Selendang+Kendoro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdWnKQ8fCTSQnaFf6Ht1u6Quq6wciHcY7Zg396BmZyWuEHWSmTmyr1A6OgtLZ6kP0vdRJ9yzD_4Vr-9cqsC_kNnHZd0eurjAvihsngFu-SUymv201cep_koqQZ628B01cQZqs-g7Lpgu0/s320/Selendang+Kendoro.jpg" width="320" /></a></div><br />
Selendang Kendoro<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 225,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy4SkInZgiu90B4XGF_gYkQuJT_R11HDSocQ-6RWMXwfpnktCrdWDgJnRL82995O7gtg3La9EVK5nkyYVo26uxItDHuR1OgzoJm5GEV8sSxE1DdFkdehMSLtln5Lb7iTvNfAx7qbXRr1s/s1600/Selendang+Tiga+Negeri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy4SkInZgiu90B4XGF_gYkQuJT_R11HDSocQ-6RWMXwfpnktCrdWDgJnRL82995O7gtg3La9EVK5nkyYVo26uxItDHuR1OgzoJm5GEV8sSxE1DdFkdehMSLtln5Lb7iTvNfAx7qbXRr1s/s320/Selendang+Tiga+Negeri.jpg" width="320" /></a></div>Selendang Tiga Negeri<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 220,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyghhjVgLTjR1L8Q2bQ5FTl7yLsa7GlS_TW9zs2PLP5pHPq-ydegPY-kJ9WFaMTYOxpXF31d0AfZyvKZMo2IhpWh6k68UWKMo6Q77mfzWBGUt8xtB2OUQBOMzWOseqZs4gdojMDMUpVJQ/s1600/Satu+warna+Coklat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyghhjVgLTjR1L8Q2bQ5FTl7yLsa7GlS_TW9zs2PLP5pHPq-ydegPY-kJ9WFaMTYOxpXF31d0AfZyvKZMo2IhpWh6k68UWKMo6Q77mfzWBGUt8xtB2OUQBOMzWOseqZs4gdojMDMUpVJQ/s320/Satu+warna+Coklat.jpg" width="320" /></a></div>Satu warna Coklat<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 250,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn9KIx9wCyRBi3PkWwvtT8bTUCzDk15OCaKPId8vOzOfPSxFhARrAPkfBOOTitIruwl62_duREkzlYB7zHLJGSIKe8iQcl63DgoKN5uGPHTJ_FcQn_UCNfc57V3d4g1mmfveqXMILKR58/s1600/Tapeh+Kendoro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn9KIx9wCyRBi3PkWwvtT8bTUCzDk15OCaKPId8vOzOfPSxFhARrAPkfBOOTitIruwl62_duREkzlYB7zHLJGSIKe8iQcl63DgoKN5uGPHTJ_FcQn_UCNfc57V3d4g1mmfveqXMILKR58/s320/Tapeh+Kendoro.jpg" width="320" /></a></div>Tapeh Kendoro<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 195,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1dcMAwNgPLuwzTkANhAkZbq8Uv7nQf4FTq2clkEVUoZ7YsCZbiMVfJ3g2tZfWpGPlQXBhKDjIYwoXOBgPy-YiiZtgOvjiuV5Hj1RgL-jdKoirF-rzMFCU8u0mgzrThGFzlPMB6UpNxXw/s1600/Tapeh+Tiga+Negeri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1dcMAwNgPLuwzTkANhAkZbq8Uv7nQf4FTq2clkEVUoZ7YsCZbiMVfJ3g2tZfWpGPlQXBhKDjIYwoXOBgPy-YiiZtgOvjiuV5Hj1RgL-jdKoirF-rzMFCU8u0mgzrThGFzlPMB6UpNxXw/s320/Tapeh+Tiga+Negeri.jpg" width="320" /></a></div>Tapeh Tiga Negeri<br />
Material Prima <br />
<br />
IDR 195,000.<br />
<br />
Pemesanan,<br />
<br />
contact:<br />
Bu Yuni<br />
083838914916<br />
hwayuningsih@gmail.com <br />
<br />
<br />
<br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-1563571111285854022011-07-19T20:09:00.000-07:002011-07-19T20:09:32.550-07:00Batik LawangsewuAda yang mencolok dalam seremonial peresmian Purna Pugar Lawangsewu,Agenda yang dilanjutkan dengan pameran kerajinan Jawa Tengah ini nyaris semua pejabatnya mengenakan batik semarang dengan motif Lawangsewu Ngawang.<br />
<br />
Padu padan warna hijau emerald dengan coklat soga khas batik seakan meruntuhkan konvensi bahwa pejabat selalu mengenakan warna partai penguasa.<br />
<br />
Namun, yang lebih menarik, mencermati motif yang diciptakan Umi S Adisusilo, seorang perajin batik dari Sanggar Batik Semarang 16. Dalam motif tersebut, digambarkan Gedung Lawangsewu sedang mengangkasa di antara awan.<br />
<br />
"Itu motif saya ciptakan tahun 2006 dan sudah mendapatkan Haki. Karena tergolong batik kontemporer, saya padukan dengan pola megamendung dari Jawa Barat," kata Umi.<br />
<br />
Pola Lawangsewu mengangkasa ini merupakan terjemahan situasi saat itu, di mana tahun 2006, gedung tua yang dibangun tahun 1904 dengan arsitek dari belanda, Prof Jacob K Klinkhamer dan BJ Ouendag, ini tampak sia-sia. Sementara itu, pada saat yang sama, Pemerintah Kota Semarang menjadikan gedung utama NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) sebagai ikon kota.<br />
<br />
"Keinginan menjadikan isu Lawangsewu sebagai arus utama seakan hanya berada di awang-awang. Lahirlah motif itu," tutur Umi. Umi S Adisusilo adalah seorang seniman batik terdepan di Semarang. Saat ini karyanya telah lebih dari 700 motif dan semuanya sudah didaftarkan Haki.<br />
<br />
Dengan diluncurkannya motif itu lima tahun lalu, diharapkan pemerintah segera menangani bangunan bersejarah untuk melestarikan dan merevitalisasi bangunan itu. Dan, hal itu direspons dengan baik oleh pemerintah melalui pemugaran Gedung Lawangsewu serta pemanfaatannya agar bangunan itu tak lagi mangkrak.<br />
<br />
Motif Lawangsewu sebenarnya telah menghasilkan beberapa varian, hanya saja motif Lawangsewu Ngawang seakan menjadi masterpiece di Sanggar Batik Semarang 16, bersama motif Asem Arang, Merak Njeprak, Merak Mangu, dan beberapa motif lain.<br />
<br />
Sanggar batik yang diawali dari sebuah rumah tinggal ini merupakan embrio lahirnya batik semarang kontemporer tahun 2000-an. Sanggar itu pula yang memberikan pelatihan dalam upaya menghidupkan/revitalisasi kampung batik semarang. Dari berbagai pelatihan yang dikerjakan, saat ini Semarang memiliki beberapa perajin.<br />
<br />
"Motif-motif kami biasanya lahir dari riset yang cukup komprehensif. Jadi, bukan asal menggambar berdasarkan imajinasi saja sehingga kami bisa bercerita mengenai dongeng di balik motif itu," kata Umi.<br />
<br />
Ani Yudhoyono mengenakan motif Lawangsewu Ngawang bukan tanpa sebab. Ny Sri Bibit Waluyo, istri Gubernur Jateng, yang memilih untuk seragam pejabat yang hadir. Ia langsung memilih motif itu begitu melihat komposisinya. Lawangsewu Ngawang adalah motif batik bernuansa kritik sosial, tetapi pejabat sekelas Menbudpar Jero Wacik dan bahkan Ibu Negara ternyata tak alergi mengenakannya. <br />
source:kompasUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-42196114437496502792011-07-09T02:51:00.000-07:002011-07-21T01:45:07.096-07:00Harga ditentukan oleh Warna<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Batik Tulis Lasem seharusnya berharga murah, bukankah bahan katun primis harganya cuma puluhan ribu rupiah untuk selembar batik?<br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRzgeGFUDwtaNikLC_knX7VxNkeDXShSOsnfXkXw3wX4Nyjq3D3V63mTa03G0NHNH6LS5dvZ7orgySBd3YZaKwwYvYfvau6pPi_NR9BrCTl7AgSla0wbR9GsDkHzN4oEc31iYTC5YKMog/s1600/Tiga+Negeri+1f.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRzgeGFUDwtaNikLC_knX7VxNkeDXShSOsnfXkXw3wX4Nyjq3D3V63mTa03G0NHNH6LS5dvZ7orgySBd3YZaKwwYvYfvau6pPi_NR9BrCTl7AgSla0wbR9GsDkHzN4oEc31iYTC5YKMog/s200/Tiga+Negeri+1f.JPG" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Pertanyaan seperti ini seing muncul. Dan jawabnya sudah siap tersedia, yakni selain bahan/kain, ada faktor lain sebagai penentu harga Batik Tulis Lasem, salah satunya warna!<br />
<br />
Selain keunikan motif, warna menjadi roh dan nilai tertinggi Lasem Batik Art (Seni Batik Tulis Lasem).<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9070008546768788189&postID=4219611443749650279" name="more"></a> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
Warna legendaris Batik Tulis Lasem adalah merah darah. Keabadian keindahan warna merah darah ini sudah terpatri dalam catatan sejarah Batik Indonesia. Konon tidak ada pembatik di daerah lain yang bisa membuat warna merah darah seindah merah darah Batik Tulis Lasem.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Namun demikian, arus zaman telah membawa Batik Tulis Lasem ke era penuh warna. Kini Batik Tulis Lasem sangat color full. Keindahan warna merah darah sering diselaraskan dengan warna-warna lain, terutama warna khas daerah lain. Hasilnya, tampilan Batik Tulis Lasem semakin memancarkan aura keindahan multikultural.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><a name='more'></a><br />
Keindahan warna warni Batik Tulis Lasem ini tentu saja ada harganya. Jumlah warna menentukan jumlah harga. Semakin banyak warna yang memancar, semakin tinggi pula harganya. Mengapa? Karena setiap satu warna yang tertera di dalam Batik Tulis Lasem membutuhkan dana minimal Rp25.000. Jadi, jika Batik Tulis Lasem memiliki tiga warna (Tiga Negeri), berarti batik ini membutuhkan dana minimal Rp75.000 hanya untuk pewarnaannya saja.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Nah, sekarang Anda bisa menghitung sendiri harga Batik Tulis Lasem berdasarkan jumlah warnanya. Namun yang perlu juga Anda ketahui, harga warna ini tentu bergantung juga pada kualitas zat pewarnanya. Semakin bagus kualitas zat warna, semakin mahal harga satu warnanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Selain, itu kualitas warna Batik Tulis Lasem juga ditentukan saat proses awal pembatikan. Misalnya, saat persiapan pembatikan ada yang namanya tahap ketelan atau murdan, yakni tahap memadatkan dan merapatkan pori-pori kain katun primis untuk menghasilkan warna batik yang sempurna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Proses ketelan ini pasti menambah biaya pembuatan Batik Tulis Lasem, karena dilakukan dalam waktu tiga hari dan dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja. Sudah kasat mata, dalam tahap persiapan saja sudah memerlukan biaya yang cukup besar.Meski demikian, kami tetap menjalankan tahap ketelan ini, meski banyak pengrajin Batik Tulis Lasem yang lain sudah meninggalkannya karena alasan waktu dan biaya. Proses ketelan ini sangat penting dilakukan, karena kami berkomitmen menghasilkan Batik Tulis Lasem berkualitas tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><a href="http://www.lintasberita.com/kirimmedia/url:http://batiksupreme.blogspot.com/2011/07/harga-ditentukan-oleh-warna.html"><br />
<img src="http://www.lintasberita.com/buttons_lb/lintasberita-32x32.gif" /> </a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-85206946834397979892011-07-09T02:42:00.000-07:002011-07-21T01:45:37.430-07:00Nilai Eksklusif Batik Tulis<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Saya bangga dengan Batik Tulis Lasem. Kebanggan ini saya wujudkan dengan memakai Batik Tulis Lasem. Saya tidak memakai batik cap dan printing.<br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Bukan bermaksud meremehkan, ini hanya soal selera. Bagi saya Batik Tulis Lasem lebih memiliki nilai artistik estetis. Saya merasakan ada keunikan di setiap motif Batik Tulis Lasem. Pancaran aura keindahan Batik Tulis Lasem selalu berbeda, sehingga menjamin eksklusivitas penggunanya.<br />
<br />
Saya juga hanya menawarkan dan melayani Anda Batik Tulis Lasem. Bukan batik cap dan batik printing. Keaslian dan kualitas Batik Tulis Lasem menjadi taruhan kredibilitas. Saya berikan orisinilitas, karena tujuan saya adalah kepuasan dan eksklusivitas Anda.<a name='more'></a><br />
<br />
Namun Anda pun perlu tahu perbedaan Batik Tulis Lasem, batik cap, dan batik printing, sehingga bisa memahami keaslian Batik Tulis Lasem. Berikut beberapa perbedaan dari ketiganya:<br />
<br />
Batik Tulis Lasem :</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Digambar secara manual dengan menggunakan canting.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya agak berbeda walaupun bentuknya sama. Tidak bisa sama persis, karena dibuat secara manual menggunakan tangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Bentuk isen-isen relatif rapat, rapih, dan tidak kaku. Apalagi jika pembatiknya telaten dan rajin, hasilnya juga lebih rapi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Gambar batik tembus pada kedua sisi kain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Biasanya memiliki aroma yang khas, karena kainnya diwarnai dengan pewarna alam,seperti kulit kayu, kayu tingi (hitam), kayu teger (kuning), kayu jambal (coklat), daun Tom dan akarnya (biru). Tapi jika pewarna yang digunakan bukan pewarna alam, aroma khas tidak muncul.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya. Lamanya pengerjaan tergantung pada tingkat kerumitan motifnya. Makin rumit motifnya, tentu saja membutuhkan waktu lebih lama untuk pengerjaannya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Harganya relatif lebih mahal, karena proses pengerjaannya rumit, dari segi kualitas juga lebih bagus, eksklusif, dan merupakan karya personal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Batik Cap </span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Dibuat dengan menggunakan cap, namun masih tetap menggunakan teknik batik (malam sebagai bahan perintang warna).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama. Karena menggunakan alat bantu cap, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan hasil motif ornamen yang seragam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Namun bentuk isen-isen tidak rapi, agak renggang dan agak kaku. Apabila isen-isen agak rapat maka akan terjadi mbeleber (goresan yang satu dan yang lainnya menyatu, sehingga kelihatan kasar).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Gambar batik tembus pada kedua sisi kain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap lebih cepat dibanding batik tulis.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Harga batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis. Karena kualitasnya masih kalah dengan batik tulis, diproduksi semi massal, sehingga kurang istimewa dan kurang eksklusif.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Batik Printing : </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Pengerjaannya dengan menggunakan mesin. Tidak menggunakan teknik batik. Tidak menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Teknik yang digunakan, teknik cetak layaknya industri tekstil. Tidak jarang menggunakan mesin cetak yang komputerise.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang akan ditiru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Batik printing biasanya meniru motif batik yang sudah ada.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Namun Karena proses pengerjaannya satu muka saja, maka warna batik printing tidak tembus di sisi baliknya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Waktu pengerjaannya lebih cepat. Merupakan industri massal, sehingga tidak memiliki nilai eksklusifitas sama sekali.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;">Harga lebih murah daripada kedua jenis batik diatas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-variant: normal ! important;"></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-87545189574572132982011-07-09T02:32:00.000-07:002011-07-21T01:46:07.346-07:00Perawatan kain Batik<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Keindahan Batik Tulis Lasem harus selalu dijaga. Nilai artistik estetik Batik Art (seni batik) Lasem ini jangan sampai ternoda. Warna dan detail motifnya jangan sampai cacat, akibat rusak hanya karena tidak paham merawatnya.</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Tidak sulit menjaga keindahan Batik Tulis Lasem, khususnya yang sudah berbentuk busana. Ada tips tips standard yang bisa digunakan untuk menjaga kesempurnaan warna, motif, dan corak Batik Tulis Lasem. Berikut tips menjaga keindahan Batik Tulis Lasem selengkapnya:<a name='more'></a></span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9070008546768788189&postID=8754518957457213298" name="more"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">1. Cucilah dengan tangan.<br />
Busana Batik Tulis Lasem sebaiknya dicuci dengan tangan,<br />
bukan dengan mesin cuci</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">2. Gunakan sabun yang ringan (mild detergent),<br />
lebih baik lagi jika menggunakan lerak. Aroma buah lerak<br />
mampu mencegah munculnya serangga yang bisa merusak<br />
kain Batik Tulis Lasem</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
3. Jangan merendam</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">kain Batik Tulis Lasem.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">4. Jangan disikat.<br />
Saat mencuci kain Batik Tulis Lasem jangan disikat,<br />
cukup dikucek sebentar, lalu dibilas. </span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">5. Gunakan Kulit Jeruk</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">.<br />
<span style="color: black;">Apabila ada noda membandel yang sulit dihilangkan dengan lerak, sabun,<br />
dan sampo, Anda bisa menggunakan kulit jeruk. Bersihkan di bagian yang ternoda saja, bukan di seluruh permukaan kain Batik Tulis Lasem.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">6. Jangan memeras<br />
saat hendak menjemur kain Batik Tulis Lasem.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-indent: 36pt;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">7. Jangan menjemur di terik panas matahari.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Batik Tulis Lasem sebaiknya dijemur di tempat teduh.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Cukup diangin-anginkan. Tujuannya agar warna batik tidak mudah luntur.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Bentangkan atau digantung sesuai model busana.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">8. Gunakan suhu sedang</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
<span style="color: black;">saat menyetrika kain Batik Tulis Lasem.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">9. Jangan menyemprotkan pewangi </span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
<span style="color: black;">atau parfum secara langsung ke busana Batik Tulis Lasem,</span><br />
<span style="color: black;">khususnya yang berbahan sutera dengan pewarna alami. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">10. Asapi dengan dupa ratus selama 1-3 jam,<br />
untuk memberi aroma wangi khas pada kain Batik Tulis Lasem.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">11. Jangan melipat,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">simpan busana Batik Tulis Lasem secara tergantung.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Khusus untuk kain atau sarung, disimpan dengan cara digulung.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Selain untuk menjaga kerapaian batik, cara ini mampu menghindarkan terjadinya kerusakan permanen pada bagian lipatan kain, seperti robek atau lapuk.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">12. Gunakan kapur barus</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
<span style="color: black;">untuk menangkal serangan ngengat </span><br />
<span style="color: black;">dan mempertahankan kondisi kain Batik Tulis Lasem. </span><br />
<span style="color: black;">Agar tidak menodai kain Batik Tulis Lasem, </span><br />
<span style="color: black;">masukan kapur barus ke dalam kantung kain katun atau flannel.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">13. Gunakan cengkeh dan merica</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Kedua rempah-rempahan ini bisa digunakan untuk merawat kain Batik Tulis Lasem. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Masukkan cengkeh atau mrica ke dalam kantung katun atau flannel,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">lalu letakkan di dalam lemari.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">14. Setiap 3 bulan sekali,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">keluarkan semua busana, kain dan sarung Batik Tulis Lasem dari lemari,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">khususnya yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Angin-anginkan dari kelembaban dan bau apek, sehingga terhindar dari jamur.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Lakukan tips ini dengan sungguh-sungguh, maka</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"><br />
</span><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">keindahan warna, motif, dan corak Batik Tulis Lasem<br />
koleksi Anda akan selalu terjaga.<br />
Terima kasih. Semoga bermanfaat.</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-86954712512195323102011-07-09T02:21:00.000-07:002011-07-21T01:46:40.612-07:00Modal Sedikit hasil bisa maksimal<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Modal menjalankan Internet Marketing memang banyak, dan berita baiknya modal tersebut lebih banyak yang bukan uang dan Anda dan saya pada dasarnya sudah banyak yang punya modal ini, hanya saja mungkin kita kurang memanfaatkannya saja. alasan “kurang modal” yang menjadi hambatan banyak orang akan jauh lebih berkurang setelah membaca artikel Modal Internet Marketing ini. Semoga…<a name='more'></a><a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=338768"><br />
<img src="http://www.asianbrain.com/banner/asian-brain-banner-25.jpg" /> </a> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Modal Internet Marketing sebagai bisnis akan berbeda dengan Modal Belajar Internet Marketing. Sekarang kita fokus pada <b>MODAL BISNIS</b> dalam internet marketing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Internet Marketing Wajib punya modal <b>NIAT</b>, artinya adalah keinginan yang sangat kuat. Bisnis Internet Marketing tanpa modal niat yang kuat akan sangat sulit untuk benar-benar sukses. Namun modal niat juga benar-benar belum cukup. Saya yakin dengan berada di lingkungan yang tepat maka niat Anda dapat tumbuh lebih kuat. Selain itu sebagai pelaku internet marketing Indonesia ada baiknya Anda dan saya mempunyai menajemen niat, karena terlalu banyak niat atau terlalu banyak keinginan yang tidak realistis bisa sangat cepat membawa Anda pada apa yang disebut sebagai information overload (mabok informasi), jika sudah teler karena terlalu banyak informasi maka sudah pasti loyo.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Untuk berniat atau tidak berniat, untuk suka atau benci dengan internet marketing, itu memerlukan waktu dan energi yang persis sama namun akan berujung pada hasil yang sangat berbeda. Dan sekedar niat saja itu Gratis. Jadi, bisa rugi jika kita kurang niat atau tidak punya keinginan untuk sukses dalam bidang Internet Marketing ini <img alt=":)" height="15" src="file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="15" /></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Modal Internet Marketing berikutnya adalah <b>KONSISTENSI</b>, maksudnya tentu Anda sudah tau, yaitu “tidak hanya anget-anget tahi ayam”. Cobalah untuk menjalankan Internet Marketing dengan konsisten, sampai berhasil. Dan untuk konsisten atau tidak itu juga merupakan pilihan yang memerlukan waktu dan energi yang sama pula, seperti diatas. Gratis lagi. Anda boleh pilih yang mana saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Memilih untuk memupuk niat dan meningkatkan konsistensi atau sebaliknya adalah pilihan yang sangat pribadi tentunya. Yang pertama akan membawa Anda pada gelimang sukses, dan yang satunya akan membawa pada penyesalan berkepanjangan yang meremukkan hati, hehe…</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">TENAGA dan WAKTU</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"> Adalah juga modal internet marketing yang wajib. Dalam dunia internet marketing Indonesia, tidak ada kata duduk diam dapat duit, melainkan “Berlari Kencang Dapat semakin banyak Duit”. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Menjalankan Bisnis Internet Marketing baik di Indoensia atau dimana saja perlu <b>UANG</b> atau <b>DUIT</b>. Namun jumlahnya tidaklah banyak. Cukup sekitar Rp500.000 saja di awal. Untuk apa duit ini? Misalnya untuk membayar uang sekolah di bulan pertama anda sekolah internet marketing</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Jika modal NIAT anda tadi sudah benar-benar bulat dan kuat, diiringi dengan KONSISTENSI yang sangat tinggi, dengan menyediakan TENAGA dan WAKTU, plus Anda punya Rp500.000 untuk segera memulai bisnis internet marketing Anda maka bulan depan Anda sudah akan mampu untuk kuliah internet marketing gratis, artinya sebulan kemudian Anda tentu sudah punya penghasilan dari internet marketing setidaknya 200rb</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">’an</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;"> untuk membiayai sekolah Internet Marketing Anda. Kalau tidak bisa, maka pastilah karena Anda kurang niat, kurang konsisten dan kurang menyediakan tenaga dan waktu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Mengapa Anda akan mampu? Karena jika sudah niat, konsisten, mengalokasikan tenaga dan waktu, plus modal dana awal tadi, dan yang Anda pelajari di Internet Marketing memang tentang mencari penghasilan tambahan maka apa yang membuat Anda gagal mendapatkannya? Ok, tentu faktor rejeki juga menentukan, namun bukankah rejeki tinggal dijemput saja?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Selanjutnya, di bulan berikutnya tentu modal internet marketing yang diperlukan akan sangat variatif, bergantung pada bisnis apa yang anda jalankan, sebanyak apa infrastruktur yang Anda beli. Sama seperti orang sekolah di jurusan perhotelan, ada yang untuk praktek bikin salad dia cukup beli beberapa sayuran dan saus, ada juga yang pada prakteknya malah dia mendirikan hotel. Tentu modalnya sangat jauh berbeda. Demikian juga untuk modal bisnis internet marketing dalam arti yang sangat luas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Yang saya bicarakan diatas, hanyalah modal AWAL untuk Anda memulai petualangan di dunia Internet Marketing Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important;">Itu saja modal internet marketing yang bekerja efektif untuk saya, semoga juga bekerja efektif untuk Anda. Amin…</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-variant: normal ! important; line-height: 115%;">Best Regards</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-37117170779966992052011-06-28T21:10:00.001-07:002011-07-09T02:16:14.953-07:00Motf-motif Batik LasemMotif batik lasem beragam, seperti lokcan, banji, seruni, lung-lungan atau sulur-suluran tumbuhan, burung hong, tetapi bisa juga tumbuhan seperti pala, kilin (binatang dalam mitologi), dan kupu-kupu yang memperlihatkan pengaruh China.<br />
Maryati, salah satu anggota KUB Srikandi desa Jeruk Pancur bisa menyebutkan motif-motif batik lebih banyak lagi. Antara lain adalah trutum, lathohan, naga puspa, ungkeran, semanggi, palangan, geblok kasur, cacingan, seritan, latohan, sisik trenggiling, bedaan, rukcan, kasiran, lung-lungan, jagung sak ontong, kricaan, ceplok melati, sido mukti, siri mulyo, krendo, lerekan, tawung, dan masih ada yang lain. Masih menurut Maryati, satu lembar kain batik bisa terdiri dari tiga nama motif tersebut di atas, atau lebih. <br />
<br />
Sementara itu Ketua Dekranasda Rembang, Ny Umy Jazilah Salim dihubungi terpisah menyatakan, pihaknya selaku lembaga yang berkecimpung menangani bidang kerjainan menyambut gembira terwujudnya 3 show room tempat memamerkan hasil kerajinan asli kabupaten Rembang.<br />
Ny Umy berjanji tidak akan menganakemaskan salah satu produk. Menurutnya seluruh produk adalah unggulan kabupaten Rembang, sehingga harus mendapat perlakuan yang sama.<br />
Pihaknya juga akan melakukan terobosan dengan pengusaha yang termasuk katagori besar di Rembang, agar mau peduli dengan industri kerajinan rumahan untuk dibina dan dibentuk pola bapak asuh.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-29947076595646919312011-06-28T20:48:00.001-07:002011-07-21T01:47:58.826-07:00Sekilas Mengenai Batik Lasem<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">Lasem sebagai sebuah kota kecil terletak dipesisir yang diyakini sebagai tempat dimana orang Cina pertama kali berlabuh didaratan Cina. Kota ini diperkirakan sebagai tempat tinggal komunitas dan pelabuhan penting di sebelah utara pulau jawa sejak abad IX dan menajdi satu dari tiga pelabuhan penting dimasa kerajaan Majapahit. Nama Lasem dipercaya dinamai oleh laksamana Ceng Ho yang mendarat dengan 63 buah armadanya La berarti 6 dan Sam berarti 3.<span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal">Kebudayaan Jawa dan Cina berpadu lalu menghasilkan sesuatu yang indah di lasem. Pengaruh kebudayaan Cina pada batik lasem dapat ditandai dalam motif seperti: Gambar Naga, Burung Merak, Kilin(Naga pada mitos Cina), Ayam, Kupu-kupu, Ikan Mas,dan lain-lain. Pengaruh kebudayaan Jawa ditandai dengan motif Parang, Kawung, Udan liris dan lain-lain.Warna dominan Batik Tulis lasem adalah: merah tua, biru, cokelat muda, hijau, biru tua, dan ungu. Warna yang paling unik dan popular adalah merah tua dan biasanya disebut merah darah ayam.<br />
<a name='more'></a><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal">Keunggulan Batik lasem</div><div class="MsoNormal">1. Semua Batik lasem adalah Batik Tulis (Hand made) tidak ada batik printing</div><div class="MsoNormal">2. Batik Tulis lasem kaya akan motif yang berfariasi juga pengaruh kebudayaan Cina dan Jawa, contoh : Lokcan, Tiga Negeri, Bangbangan, Bangbiron, dan ratusan motif lainnya.</div><div class="MsoNormal">3. Batik Tulis Lasem memiliki kualitas warna yang sangat bagus setelah dicuci warnanya justru akan semakin terang, tentang hal ini para pembatik Lasem mempunyai rahasia khusus dalam proses pembuatannya . </div><div class="MsoNormal">BAGI penggemar kain batik tulis Lasem, kini tak perlu repot berkeliling mendatangi satu persatu pengrajin batik yang tersebar di kecamatan Lasem, Pancur dan Pamotan. Pasalnya sejak tanggal 21 April Pemkab Rembang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Dinperindagkop & UMKM) telah melakukan soft opening ruang pamer dan pusat penjualan yang dinamakan Griya Batik Tulis Lasem.</div><div class="MsoNormal">Tempatnya strategis dan mudah dijangkau, berada di jalan raya Lasem (Jl Untung Suropati), menempati bangunan kuno bekas kantor PDAM Lasem yang dahulu pernah juga dijadikan sebagai kantor Wedono Lasem.</div><div class="MsoNormal">Saat berkunjung ke Griya Batik, Apriliani dan Wulansari dengan akrab akan menyapa dan dengan lancar menerangkan satu persatu motif kain batik yang dipamerkan. Sedikitnya terpampang 200-an kain batik Lasem, hasil karya 14 pengrajin yang sudah ternama, dintaranya Purnomo, Santoso, Widji dan Usman.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-26286932405991223892011-06-28T02:51:00.000-07:002011-07-09T02:16:14.954-07:00Batik Lasem<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi44SFb7u5rTkYDdy3qaSFnqUCbF_5ywavG8ZIRhZecsGJEOI5WO9h7Tha5cmQTlwGQUVGdl4Zo6jMcD9Jf1L0F-LOntaVeKxIOLkt-9XKkYhl6IqRPNzqHi6Hs-_rGi9hfiK_TvZCDCWg/s1600/Peta+Rbg01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi44SFb7u5rTkYDdy3qaSFnqUCbF_5ywavG8ZIRhZecsGJEOI5WO9h7Tha5cmQTlwGQUVGdl4Zo6jMcD9Jf1L0F-LOntaVeKxIOLkt-9XKkYhl6IqRPNzqHi6Hs-_rGi9hfiK_TvZCDCWg/s320/Peta+Rbg01.jpg" width="320" /></a></div>Sejarah Batik Lasem erat hubungannya dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho pada tahun 1413. Babad Lasem karangan Mpu Santri Badra di tahun 1401 Saka ( 1479 M,), ditulis ulang oleh R Panji Kamzah tahun 1858 menyebutkan, anak buah kapal Dhang Puhawang Tzeng Ho dari Negara Tiong Hwa, Bi Nang Un dan istrinya Na Li Ni memilih menetap di Bonag setelah melihat keindahan alam Jawa.<br />
<div style="text-align: justify;">Di tempat mukim baru ini, Na Li Ni mulai membatik bermotifkan burung hong, liong, bunga seruni, banji, mata uang dan warna merah darah ayam khas Tiong Hwa. Motif ini menjadi ciri khas unik Batik Lasem.</div><div style="text-align: justify;">Keunikan Batik Lasem itu mendapat tempat penting di dunia perdagangan. Pedagang antarpulau dengan kapal kemudian mengirim Batik Lasem ke seluruh wilayah Nusantara. Bahkan diawal abad XIX Batik Lasem sempat diekspor ke Thailand dan Suriname. Batik Lasem memasuki masa kejayaan.</div><div style="text-align: justify;"><b><i>Booming</i></b><i> </i>Batik Lasem membuat perajin menjadi semakin kreatif. Motif baru seperti latohan, gunung ringgit, kricakan atau watu pecah bermunculan. Syahdan perajin menciptakan motif kricakan karena terinspirasi penderitaan rakyat saat harus memecah batu-batu besar untuk dibuat jalan raya pos oleh Daendels.</div><div style="text-align: justify;">Batik Lasem terus menorehkan catatan emas hingga jelang berakhirnya penjajahan kolonial. Para pengusaha Batik Lasem yang berasal dari kalangan Tionghoa mendapat tempat istimewa di penduduk pribumi karena membuka lapangan kerja yang banyak.</div><div style="text-align: justify;">Masa kejayaan batik yang menjadi ikon pembauran budaya Jawa dan Cina itu mulai menyurut tahun 1950-an. Penyebab utama kemunduran Batik Lasem adalah karena terdesak oleh maraknya batik cap di berbagai daerah. Selain itu, juga dikarenakan kondisi politik yang menyudutkan etnis Cina yang merupakan penguasa perdagangan Batik Lasem.</div><div style="text-align: justify;">Menurut data Forum Economic Development (Fedep) Rembang, tahun 1950-an ada sekitar 140 pengusaha Batik Lasem. Tahun 1970-an jumlahnya merosot hingga tinggal separo. Puncaknya tahun 1980-an pengusaha Batik Lasem hanya tinggal mencapai 7 orang saja yang aktif. Selanjutnya perkembangan Batik Lasem terus mengalami pasang dan surut.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-21512095627765472011-06-28T02:40:00.000-07:002011-07-21T01:48:37.322-07:00Perbedaan Batik Tulis dan Batik Cap<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Perkembangan batik pada masa sekarang cukup menggembirakan, hal ini berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Permintaan batik tulis maupun batik cap sangat tinggi sekali, walaupun kebutuhan pasar batik tersebut sebagian sudah dipenuhi dengan tekstil bermotif batik yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang bermodal besar. Beberapa pengrajin batik menghendaki untuk pembayaran di muka agar produksinya bisa lancar dan pembeli akan segera menerima pesanan yang diminta, hal ini mengingatkan pada masa tahun 70-an dimana pada waktu itu batik juga mengalami permintaan yang cukup lumayan jumlahnya.<a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Perbedaan batik tulis dan batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Batik Tulis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 1. Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 2. Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 3. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 4. Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 5. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan gambar lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 6. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 7. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 8. Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Batik Cap</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 1. Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 2. Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 3. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 4. Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 5. Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 6. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> 7. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang eksklusif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Disamping adanya perbedaan dari sisi visual antara batik tulis dan batik cap, namun dari sisi produksi ada beberapa kesamaan yang harus dilalui dalam pengerjaan keduanya. Diantaranya adalah sbb:</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIbjBtWui19pZg2_zzZoySWRfWQFwb4hEHhWG0QT_1jYYzuvhWb57O-GIBN1mZWn0jethghn9gQqtjyFWDVVfflwf9ffbQX18VIHeaK3uqfNxhyphenhypheny0HleN4OlI_NG5TkNo-U2gZb5G30_Y/s1600/batiktulisdancap-300x300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIbjBtWui19pZg2_zzZoySWRfWQFwb4hEHhWG0QT_1jYYzuvhWb57O-GIBN1mZWn0jethghn9gQqtjyFWDVVfflwf9ffbQX18VIHeaK3uqfNxhyphenhypheny0HleN4OlI_NG5TkNo-U2gZb5G30_Y/s1600/batiktulisdancap-300x300.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Keduanya sama-sama bisa dikatakan kain batik, dikarenakan dikerjakan dengan menggunakan bahan lilin sebagai media perintang warna.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Dikerjakan hampir oleh tangan manusia untuk membuat gambar dan proses pengerjaan buka tutup warnanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Bahan yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain yang berwarna putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau sutra) atau bentuk tenunannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Penggunaan bahan-bahan pewarna serta memproses warnanya sama, tidak ada perbedaan anatara batik tulis dan batik cap.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Cara menentukan lay-out atau patron dan juga bentuk-bentuk motif boleh sama diantara keduanya. Sehingga ketika keduanya dijahit untuk dibuat busana tidak ada perbedaan bagi perancang busana atau penjahitnya. Yang membedakan hanya kualitas gambarnya saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Cara merawat kain batik (menyimpan, menyuci dan menggunakannya) sama sekali tidak ada perbedaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> * Untuk membuat keduanya diperlukan gambar awal atau sket dasar untuk memudahkan dan mengetahui bentuk motif yang akan terjadi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-17108416484028224672011-06-28T02:37:00.000-07:002011-07-21T01:49:04.809-07:00Jenis Batik<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
Indonesia tercinta memiliki banyak budaya yang bisa kita banggakan di dunia internasional. Salah satunya kita mempunyai batik dan saat ini dinominasikan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusian UNESCO (<i>Representative List of Intangible Cultural Heritage-Unesco</i>). Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.<span lang="IN">inilah jenis-jenis batik yang ada di Indonesia:<a name='more'></a></span><br />
1. Batik Kraton<br />
Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.<br />
2. Batik Sudagaran<br />
Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan <i>cecek</i> (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.<br />
3. Batik Petani<br />
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.<br />
4. Batik Belanda<br />
Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.<br />
5. Batik Cina/Pecinan<br />
Batik Cina merupakan akulturasi budaya antara perantau dari Cina dengan budaya lokal Indonesia. Ciri khas batik ini warnanya variatif dan cerah, dalam satu kain menampilkan banyak warna. Motifnya banyak mengandung unsur budaya Cina seperti motif burung hong (merak) dan naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.<br />
6. Batik Jawa Hokokai<br />
Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (<i>isen-isen</i>) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-33151901743678452362011-06-24T21:14:00.001-07:002011-07-09T02:16:14.954-07:00Definisi Batik<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> <w:UseFELayout/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal"><span lang="IN">Sebenarnya Batik Berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan "nitik"kata batik sendiri memilki definisi pembuatan corak(motif batik) menggunakan canting yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.Dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Desain Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak Busana Batik dan Blus batik hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Cara pembuatan:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-72733378299400854742011-06-23T20:15:00.000-07:002011-09-30T00:29:56.227-07:00Privacy policy<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Seluruh posting yang ada di batiksupreme merupakan informasi yang dikumpulkan dari internet berdasarkan proses browsing, beberapa diantaranya ada juga pendapat pribadi<br />
Kami tidak bertanggungjawab atas adanya kerugian, baik materiil maupun inmateriil, yang terjadi disebabkan oleh postingan-postingan tersebut. Jika diperlukan dan diinginkan, kami berhak untuk sewaktu-waktu mengubah atau menghapus artikel yang telah kami publikasikan sebelumnya tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Hal yang sama berlaku pula untuk keseluruhan blog batiksupreme ini.<br />
Seluruh tulisan yang ada di <a href="http://batiksupreme.blogspot.com/">http://batiksupreme.blogspot.com/</a> tidak diperkenankan untuk dipublikasikan ulang untuk keperluan apa pun kecuali memberi linkback ke URL postingan yang dipublikasikan ulang dengan atribut dofollow. <br />
Iklan sponsor berupa banner, iklan text, merupakan iklan dari pihak ketiga dan isi sepenuhnya bukan merupakan tanggung jawab kami. Silahkan langsung merujuk pada situs yang bersangkutan. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9070008546768788189.post-88036756363721877562011-06-23T19:06:00.000-07:002011-09-29T20:41:20.644-07:00Contact us<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Jika Anda memiliki pertanyaan tentang blog ini hubungi <br />
<a href="mailto:dhonysinatra@gmail.com">dhonysinatra@gmail.com</a><br />
081915197077</div>Unknownnoreply@blogger.com0