Sekilas Mengenai Batik Lasem


Lasem sebagai sebuah kota kecil terletak dipesisir yang diyakini sebagai tempat dimana orang Cina pertama kali berlabuh didaratan Cina. Kota ini diperkirakan sebagai tempat tinggal komunitas dan pelabuhan penting di sebelah utara pulau jawa sejak abad IX dan menajdi satu dari tiga pelabuhan penting dimasa kerajaan Majapahit. Nama Lasem dipercaya dinamai oleh laksamana Ceng Ho yang mendarat dengan 63 buah armadanya La berarti 6 dan Sam berarti 3.
Kebudayaan Jawa dan Cina berpadu lalu menghasilkan sesuatu yang indah di lasem. Pengaruh kebudayaan Cina pada batik lasem dapat ditandai dalam motif seperti: Gambar Naga, Burung Merak, Kilin(Naga pada mitos Cina), Ayam, Kupu-kupu, Ikan Mas,dan lain-lain. Pengaruh kebudayaan Jawa ditandai dengan motif Parang, Kawung, Udan liris dan lain-lain.Warna dominan Batik Tulis lasem adalah: merah tua, biru, cokelat muda, hijau, biru tua, dan ungu. Warna yang paling unik dan popular adalah merah tua dan biasanya disebut merah darah ayam.
Keunggulan Batik lasem
1. Semua Batik lasem adalah Batik Tulis (Hand made) tidak ada batik printing
2. Batik Tulis lasem kaya akan motif yang berfariasi juga pengaruh kebudayaan Cina dan Jawa, contoh : Lokcan, Tiga Negeri, Bangbangan, Bangbiron, dan ratusan motif lainnya.
3. Batik Tulis Lasem memiliki kualitas warna yang sangat bagus setelah dicuci warnanya justru akan semakin terang, tentang hal ini para pembatik Lasem mempunyai rahasia khusus dalam proses pembuatannya .
BAGI penggemar kain batik tulis Lasem, kini tak perlu repot berkeliling mendatangi satu persatu pengrajin batik yang tersebar di kecamatan Lasem, Pancur dan Pamotan. Pasalnya sejak tanggal 21 April Pemkab Rembang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Dinperindagkop & UMKM) telah melakukan soft opening ruang pamer dan pusat penjualan yang dinamakan Griya Batik Tulis Lasem.
Tempatnya strategis dan mudah dijangkau, berada di jalan raya Lasem (Jl Untung Suropati), menempati bangunan kuno bekas kantor PDAM Lasem yang dahulu pernah juga dijadikan sebagai kantor Wedono Lasem.
Saat berkunjung ke Griya Batik, Apriliani dan Wulansari dengan akrab akan menyapa dan dengan lancar menerangkan satu persatu motif kain batik yang dipamerkan. Sedikitnya terpampang 200-an kain batik Lasem, hasil karya 14 pengrajin yang sudah ternama, dintaranya Purnomo, Santoso, Widji dan Usman.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger

  © Blogger template Batik bagus by Xinatra 2011

Back to TOP